Dalam artikel strategi forex trading kali ini kita akan membahas berbagai jenis crossover dan menafsirkan serta mengkonfirmasi mereka berdasarkan pada interaksi antar indikator dan interaksi indikator dengan harga. Kami akan menyertakan gambar di berbagai chart agar lebih mudah dipahami. Strategi trading forex berdasarkan crossover sangat populer dan mudah digunakan, tetapi juga memiliki kelemahan karena cenderung untuk menghasilkan sinyal yang saling bertentangan dan palsu kecuali jika dikonfirmasi dengan data/indikator lain.
Crossover menunjukkan sinyal perubahan momentum di pasar. Ketika indikator utama melintasi garis sinyal yang telah ditetapkan, trader akan menafsirkan ini sebagai tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang berubah baik momentum pergerakan harga, atau arahnya. Tapi seperti yang telah disebutkan, crossover relatif umum, dan strategi berdasarkan crossover saja tidak mungkin bekerja dengan baik tanpa adanya konfirmasi dari data lain.
Mari kita mulai membahas satu persatu berbagai strategi trading forex berdasar Crossover ini.
Moving Average ( MA) Crossover
MA crossover terjadi jika MA yang lebih cepat naik di atas atau turun di bawah MA yang lebih lambat. Misalnya, ketika SMA 13 naik di atas SMA 100, atau ketika EMA 14 turun di bawah SMA 50. Dalam jenis crossover ini, garis sinyal tidak statis. Fleksibilitas ini membuat MA crossover lebih mudah beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, dan ketika pasar trending, MA crossover dapat menjadi sangat berguna untuk pilihan strategi trading kita.
MA crossover dapat digunakan saat pasar ranging, dan trending, namun karena moving average menghasilkan sinyal yang lebih halus dan lebih handal saat pasar trending, penggunaan MA crossover juga paling reliable ketika pasar trending. Banyak trader yang memilih untuk menggunakan rata-rata bergerak sederhana (SMA) untuk MA lambat, dan rata-rata bergerak eksponensial (EMA) untuk MA yang lebih cepat.
❑ Moving Average crossover dengan Breakout
Dalam chart hourly GBP / CHF, kita melihat pola ranging sekitar tiga hari yang terbentuk antara 1,5851 dan 1,6041, dengan MA 13 (warna merah) konsisten di bawah MA 100 (kuning) dalam periode ini. Harga berfluktuasi antara garis support dan resistance sementara (garis merah), dan MA 13 jam mengindikasikan ke pola konsolidasi pada periode yang sama.
Pada sekitar 05:00 pada tanggal 12 Maret, terlihat lonjakan tiba-tiba dalam pergerakan harga, yang dengan cepat menyebabkan SMA 13 untuk spike up juga dan akhirnya naik di atas SMA 100 (crossover) dan terjadi breakout, dan setelah itu harga terus rally hingga mencapai level 1,68.
❑ Moving Average Crossover dengan RSI
Sebelum melihat grafik dibawah, perlu kita pahami bahwa MA dan RSI merupakan indikator lagging. Kedua indikator ini dapat digunakan dalam satu chart dimana RSI bermanfaat untuk mengidentifikasi nilai-nilai puncak (overbought dan oversold) dari suatu pola tren, sementara crossover dapat digunakan untuk menyaring sinyal palsu yang mungkin terjadi.
Di sini, seperti dalam contoh sebelumnya, garis kuning adalah SMA 100, dan garis merah adalah SMA 13. Dalam chart hourly GBP / USD ini digunakan RSI periode 14.
Pada 9 Februari sekitar pukul 4 sore, harga mengalami puncak tertinggi, dan RSI mulai bergerak di bawah 50. Dan pada 10 Februari, crossover MA terjadi, dengan SMA 13 bergerak ke bawah SMA 100. Dikonfirmasi oleh kedua MA Crossover bearish, dan nilai RSI di bawah 50, harga terus turun hingga 500 point setelah MA Crossover terjadi.
❑ MA Crossover dengan Parabolic SAR
Kali ini akan dibahas strategi teknis lain yang dapat diterapkan dengan MA Crossover pada chart hourly pasangan GBP / USD. Seperti sebelumnya, garis merah adalah SMA 13, garis kuning adalah SMA 100, sedangkan titik-titik hijau adalah parabolic SAR. Dan pembahasan kita fokuskan pada periode yang dibatasi dua garis merah sejajar vertikal di grafik.
Dalam grafik, perubahan arah harga ditunjukkan pertama kali oleh PSAR, titik SAR terbentuk di atas harga yang mengindikasikan sinyal pergerakan ke bawah di sekitar jam 10 pada 9 Februari. Seperti yang diharapkan, harga mengalami downtrend, dan beberapa saat kemudian ada konfirmasi downtren setelah terjadi crossover MA, dan ini merupakan sinyal jual untuk trader.
Harga jatuh, dan tetap di bawah SAR sampai sekitar 11, 12 Februari ketika titik parabolic SAR terbentuk dibawah harga. Jika trader telah memegang posisinya dari waktu crossover sampai terbentuk sinyal SAR parabola dibawah level harga, keuntungan 500 poin akan dapat diraih.
❑Crossover MA dengan Heiken Aishi
Menggunakan crossover MA dengan Heiken Ashi adalah mudah dan sederhana. Dalam chart hourly ini dari pasangan EUR / CHF, SMA 13 warna hijau muda, sedangkan garis kuning menggambarkan SMA 100. Heiken Ashi memungkinkan kita untuk lebih baik dalam mengevaluasi kekuatan dan arah pergerakan harga, dan pewarnaan yang lebih solid dibandingkan dengan grafik candlestick.
Pada tanggal 16 Desember 2008, harga turun di bawah kedua SMA 13, dan 100, pada saat yang sama MA Crossover terjadi, dimana SMA 13 bergerak ke bawah SMA 100. Heiken Ashi juga berubah merah, dan mengindikasikan periode aksi harga ke bawah. Semua harapan ini terwujud, Heiken Ashi tetap merah selama sekitar13 hari, dan harga jarang berhasil naik di atas SMA 13. Dengan menggunakan strategi ini, trader bisa mendapatkan keuntungan 1000 pip hanya dalam 13 hari.
MACD Crossover
Apakah MACD itu?
MACD dihitung dengan menggunakan dua moving average eksponensial (EMA) dan nilainya sama dengan EMA periode lebih pendek (lebih cepat) dikurangi EMA periode lebih lama (lebih lambat).
MACD menggunakan eksponensial moving average (EMA) periode 9 untuk garis sinyal, dan indikator ini merupakan perbedaan antara EMA periode 26 dan 12. Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa MACD hampir tidak berguna di pasar ranging. Rata-rata bergerak eksponensial (EMA) cenderung menghasilkan banyak sinyal palsu dalam pasar ranging.
Oleh karena itu, garis MACD sendiri merupakan jarak antara dua moving average. Ketika MACD line melintasi garis nol, itu berarti pada saat yang sama EMA lebih cepat melintasi EMA lambat.
MACD Line dan Crossing
Pada grafik MACD terdapat dua garis (garis MACD dan garis sinyal), serta garis nol. Persilangan mereka cukup membantu kita untuk membuat berbagai strategi berdasar MACD Crossover tersebut.
1. Trading saat MACD line melintasi garis nol
Strategi yang paling sederhana yang dapat Anda lakukan dengan MACD adalah trading ketika garis MACD melintasi garis nol. Ketika garis MACD melintas ke atas nol, Anda membeli. Ketika melintasi ke bawah nol, Anda menjual.
Karena MACD sebenarnya merupakan jarak antara dua moving average, strategi trading ini persis sama dengan crossover dua moving average. Namun perlu diingatkan bahwa Anda tidak akan sukses besar jika hanya menggunakan crossover EMA (atau MACD crossover line) secara mandiri. Anda perlu mengkonfirmasi sinyal yang dibentuk crossover ini dengan data indikator lain.
2. Garis sinyal melintasi garis nol
Alternatif lainnya adalah menggunakan garis sinyal dan memasuki perdagangan ketika garis sinyal ini melintasi garis nol. Garis sinyal MACD adalah versi lagging dari garis MACD, karena dihitung sebagai EMA dari MACD.
Selain lebih lagging, pendekatan ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Garis Signal ini akan menghilangkan beberapa crossover yang kurang valid, yang dapat menyebabkan kerugian.
3. Garis MACD melintasi garis sinyal
Cara ini merupakan pendekatan yang paling populer dan klasik untuk trading dengan crossover MACD.
Anda mengambil posisi beli ketika garis sinyal “melepaskan diri” dari histogram dan berada dibawah garis nol.. Hal ini menandakan bahwa momentum bearish mungkin telah selesai dan harga berpeluang bergerak naik. Sebaliknya, ketika garis sinyal keluar dari histogram dan berada di atas garis nol, itu adalah sinyal jual.
Pada bagian ini kita akan membahas strategi teknis forex yang menggunakan MACD sebagai dasar.
❑MACD Crossover dengan Divergence / Convergence
Strategi yang paling dasar dari crossover MACD adalah konfirmasi sinyal dengan divergensi atau konvergensi antara harga dan indikator. Skenario divergen dan konvergen ini cukup langka bagi analis teknis, dan akibatnya dianggap sebagai kesempatan besar ketika teridentifikasi.
Pola Divergence / konvergensi dianggap sebagai sinyal yang paling diandalkan yang dihasilkan oleh MACD.
❑MACD Crossover dengan Heiken Aishi
Grafik berikut menunjukkan aksi harga EUR / CHF antara 13 Januari dan 10 April 2009. Di sini kita akan menggunakan Heiken Aishi untuk mengkonfirmasi crossover MACD.
Sampai ke sekitar 11 Maret, harga bergerak dalam tren turun yang membentuk descending triangle antara 27 Januari dan 8 Maret. Yang menarik dari grafik ini adalah adanya konvergensi antara pergerakan harga dan indikator, dilambangkan dengan garis putih.
Sampai ke sekitar 11 Maret, harga bergerak dalam tren turun yang membentuk descending triangle antara 27 Januari dan 8 Maret. Yang menarik dari grafik ini adalah adanya konvergensi antara pergerakan harga dan indikator, dilambangkan dengan garis putih.
Pada tanggal 11 Maret, tidak hanya MACD menyeberang garis sinyal, tetapi juga Heiken Aishi mulai membentuk bar putih solid yang menandakan bahwa sifat dari aksi harga, dan sikap pelaku pasar berada dalam upaya pembalikkan(reversal). Dan setelah itu terjadi rally harga dengan kecepatan tinggi, menciptakan pola putih panjang dan solid pada Heiken Aishi, sebagai MACD terus rally kuat.
Entry point untuk strategi ini, dalam contoh ini “posisi beli” (lihat grafik) ketika heiken aishi berubah warna menjadi putih solid dan garis sinyal “keluar” dari histogram serta berada dibawah garis nol atau menunggu sampai garis MACD naik diatas garis nol. Sedangkan take profit ketika histogram MACD (cluster bar putih ) pada grafik yang lebih rendah mulai miring ke bawah.
❑MACD Crossover dengan Parabolic SAR
Kali ini kami akan memberikan contoh strategi MACD Crossover dan Parabolic SAR pada chart hourly USD / CAD.
Pada chart dibawah, ada beberapa peluang yang dihasilkan dari kombinasi MACD dan Parabolic SAR. Mulai dari sisi kiri, dan sekitar 7 pm 1 April 2009, kita melihat (histogram) MACD berada dibawah garis sinyal, dan beberapa saat setelah itu Parabolic SAR juga terbentuk di atas harga, sinyal downtrend. Dan sesuai prediksi, harga terus bergerak turun hingga sekitar tengah hari pada 2 April, ketika parabolic SAR mulai terbentuk dibawah harga, dan mulai memancarkan sinyal membingungkan. Dalam skenario ini, trader dapat melakukan trading dengan mengambil posisi sell saat crossover terjadi dan dikonfirmasi oleh Parabolic SAR, dan melakukan take profit ketika Parabolic SAR mulai terbentu dibawah harga.
Beberapa waktu kemudian, sekitar tengah hari pada tanggal 6 April 2009, Parabolic SAR bergerak di bawah harga, dan garis MACD naik di atas garis sinyal. Dan sesuai harapan, harga terus meningkat hingga P. SAR bergerak di atas harga. Hasilnya adalah keuntungan sekitar 100 pips, asalkan titik masuk ketika MACD crossover terjadi, dan take profit diambil ketika harga bergerak di bawah PSAR.
Agar berhasil menggunakan strategi ini, trader dapat menggunakan bar Heiken Aishi bukannya bar chart dan candlestick biasa. Untuk menghindari sinyal palsu, trader sebaiknya hanya mempertimbangkan crossover kemiringan yang lebih besar dari, atau sama dengan 45 derajat.
Stochastic Crossover
Indikator stochastik sangat baik digunakan ketika pasar ranging; dengan garis support atau resistance yang jelas. Di sisi lain, indikator stokastik menghasilkan banyak crossover yang tidak efektif ketika harga dalam konsolidasi, dan diperlukan konfirmasi dengan pola candle atau indikator lain (sebaiknya non-oscilator). Untuk mengingatkan pembaca, ketika garis biru (komponen lebih lambat), menyilang garis merah (komponen cepat) maka disebut crossover bullish, dan crossover bearish adalah kondisi kebalikannya.
Di sini kita akan mempelajari beberapa strategi trading forex yang berdasarkan crossover indikator stochastics.
❑Stochastics Crossover dengan Garis Support dan Resistance
Dalam chart hourly EUR / CHF dibawah, garis support dan resistance berada di 1,526 dan 1,54. Antara 12 Maret dan 24 Maret harga bergerak bolak-balik membentuk pola ranging, indikator stokastik menunjukkan banyak sinyal selama periode ini.
Dalam strategi trading forex ini, kita akan memanfaatkan crossover yang terjadi dekat dengan garis support atau resistance. Karena reversal yang dekat dengan garis support / resistance merupakan sinyal bahwa aksi harga akan terus berlanjut searah dengan arah reversal.
Sebagai contoh, pada 20:00, 16 Maret, terbentuk sinyal short pasangan EUR / CHF, dimana telah terjadi kegagalan breakout dan pada indikator stokastik, garis biru (komponen lebih lambat) memotong kebawah garis merah (komponen cepat). Sedangkan sekitar 04:00, 20 Maret, terbentuk sinyal long (buy) EUR / CHF, dimana garis biru stokastic memotong keatas garis merah dan aksi harga mengalami kegagalan breakdown.
Dalam menggunakan strategi ini, kita memerlukan dua konfirmasi berbeda sebelum membuka posisi. Aksi harga dekat dengan garis support atau resistance harus kuat, dan terjadi crossover stochastics. Stop-loss ditempatkan 30-40 pips di luar garis support / resistance, sedangkan take profit menggunakan rasio risk reward minimal 1:1.
❑ Stochastics Crossover dengan Parabolic SAR
Dalam grafik harga harian EUR / USD, kita menemukan empat sinyal yang berbeda yang dihasilkan oleh konfirmasi dari crossover stochastics dan Parabolic SAR. Grafik yang dibawah menunjukkan indikator stokastik, sedangkan titik hijau putus-putus menggambarkan Parabolic SAR.
Dari keempat sinyal tersebut hanya tiga sinyal yang handal, terjadi sekitar 25 Desember 2008, 28 Januari 2009, dan 3 Maret. Sedangkan sinyal pada tanggal 22 March kurang handal karena tanda-tanda dari Parabolic SAR kurang kuat.
Beberapa saat setelah tanggal 25 Desember (lihat garis vertikal merah paling kiri), garis biru Stochastics memotong ke bawah garis merah, yang menandakan bahwa gerakan harga ke atas mulai kehilangan momentumnya. Segera setelah itu, Parabolic SAR juga terbentuk di atas grafik harga, yang menegaskan terjadinya perubahan momentum. Setelah itu, indikator stokastik masih di bawah level 50, dan harga bergerak dalam tren menurun landai dari 1.40 ke 1.27. Order sell ditempatkan ketika crossover terjadi, di sekitar 1.4 dan take profit di sekitar 1.3-1.31 ( ketika indikator stochastics mulai di atas 50, atau ketika Parabolic SAR terbentuk di bawah harga).
Dalam kasus kedua, pada tanggal 28 Januari, Crossover lain terjadi pada indikator stokastik, dengan garis biru sekali lagi melintas kebawah garis merah, dan Parabolic SAR terbentuk di atas harga. Kami menggunakan aturan masuk / keluar yang sama seperti penjelasan sebelumnya, dan setidaknya akan menghasilkan keuntungan sekitar 100 point.
Yang terakhir, di mana kita menggunakan aturan yang sama, kita memulai perdagangan ketika stochastics Crossover bullish dikonfirmasi oleh Parabolic SAR bergerak di bawah harga. Dalam hal ini posisi dibuka pada 1.25 dan ditutup pada 1.31 dengan keuntungan sekitar 600-pips.
Aturan umumnya adalah memulai perdagangan ini hanya ketika harga, dan kedua indikator saling mengkonfirmasi.
❑Stochastics Crossover dengan Heiken Aishi
Grafik hourly GBP / JPY berikut menggunakan indikator stokastik, sedangkan aksi harga digambarkan menggunakan indikator Heiken Aishi.
Dalam menggunakan grafik Heiken Aishi dengan indikator stokastik ada dua aturan untuk menentukan titik masuk atau keluar: Kami akan membuka posisi ketika terjadi stochastic crossover, dan perubahan warna Heiken Aishi. Dan akan menutup posisi ketika bar Heiken Aishi berubah warnanya, atau indikator stokastik membuat crossover yang berlawanan saat kita membuka posisi.
Sebagai contoh, jika kita membeli pada saat warna putih Heiken Aishi, maka kami akan menutupnya ketika terbentuk empat bar atau lebih berturut-turut berwarna merah.
Pada 30 Maret 2009, sekitar 09:00, sebuah stochastics Crossover bullish terjadi ( garis biru melintas di atas merah). Demikian pula, grafik Heiken Aishi berubah warna menjadi putih, kami membuka posisi di sekitar 1,37, beberapa saat setelah crossover dan perubahan warna terjadi.
Setelah itu, jumlah bar merah berturut-turut pada Heiken Aishi tidak pernah melebihi empat, dan nilai stochastics indikator itu tetap di atas 50, sampai sekitar 1 April. Kita menutup posisi ketika indikator stokastik bergerak di bawah 50, saat harga sekitar 1.41, dan mendapatkan profit sekitar 400 poin.
Kesimpulan
Crossover jarang menghasilkan sinyal handal saat digunakan sendirian. Dengan mencocokkan crossover pada indikator dengan sinyal yang dihasilkan dari aksi harga, trader dapat mengkonfirmasi sinyal dari sumber yang berbeda, sehingga akan meningkatkan kehandalan. Apa yang telah kami jelaskan dalam artikel ini hanyalah panduan awal yang sederhana untuk melakukan analisis teknis berdasar crossover indikator. Anda dapat melakukan trial dan error sendiri dengan menggunakan indikator-indikator yang nyaman bagi Anda. Tidak perlu harus mencari indikator yang rumit. Yang terpenting adalah kemampuan Anda dalam menguasai dan memahami indikator tersebut.