8 Jenis Order Trading di Pasar Saham

Dalam artikel panduan trading saham pemula kali ini, Anda akan belajar mengenai istilah - istilah dasar yang diperlukan untuk transaksi membeli dan menjual saham.

Setelah Anda memilih broker saham, Anda akan mulai membeli produk investasi seperti saham, obligasi, reksadana, atau reksa dana yang diperdagangkan di bursa. Namun, sebelum Anda dapat melakukannya, Anda perlu mempelajari jenis-jenis order yang dapat Anda tempatkan dan apa artinya sehingga Anda tidak membuat kesalahan besar.

Istilah seperti "market order" dan "limit order" mungkin terdengar rumit tetapi dalam kenyataannya, istilah tersebut adalah konsep sederhana yang dapat Anda pahami tanpa perlu berpikir keras. Istilah -istilah order saham ini merupakan yang sebagian besar investor gunakan dan mungkin Anda tidak akan perlu untuk mengetaahui istilah -istilah order dalam trading saham selain yang akan kita bahas ini. Dengan mengetahui dan memahami jenis order dalam trading saham ini Anda akan membantu Anda mendapatkan profit dalam pasar saham.

1. Pesanan Pasar (Market Order)
Jenis tranasksi saham yang paling sederhana dan paling umum adalah market order. Market order hanya memberi tahu broker Anda bahwa Anda bersedia mengambil harga berapapun yang dberikan kepada Anda ketika pesanan Anda dieksekusi. Order ini sering kali memiliki komisi terendah karena tipe order ini yang paling mudah untuk dieksekusi.

Bayangkan Anda ingin membeli 100 lembar saham A. Harga pasar saat ini adalah 1000. Anda login ke akun broker Anda atau hubungi broker Anda langsung lewat telepon dan katakan padanya, "Tempatkan market order untuk 100 saham A, simbol ticker AAAA." Pada saat pesanan benar-benar dieksekusi beberapa detik kemudian, harga pasar saham A mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari harga saat Anda membuat Order.

2.  Limit Order
Limit order memungkinkan Anda untuk membatasi harga maksimum yang Anda bayar atau harga minimum yang Anda bersedia terima saat membeli atau menjual saham. Perbedaan utama antara market order dan limit order adalah bahwa broker saham Anda tidak dapat menjamin bahwa order tersebut akan dieksekusi.

Bayangkan Anda ingin membeli 300 lembar saham B. Harga saat ini adalah  500 per saham. Anda tidak ingin membayar lebih dari  520, sehingga Anda menempatkan limit order yang ditetapkan untuk dieksekusi pada harga 520 atau kurang. Jika saham mencapai harga tersebut, order Anda harus dieksekusi.

Ada  kondisi yang harus Anda pertimbangkan sebelum menempatkan limit order:

⇒ Harga saham tidak akan pernah jatuh (atau naik) ke batas yang telah Anda tetapkan. Akibatnya, pesanan Anda tidak akan pernah dieksekusi.

⇒Jika ada penurunan tiba-tiba dalam harga saham, pesanan Anda akan dieksekusi pada harga batas Anda. Dengan kata lain, Andaikan saham A yang Anda inginkan saat ini berada pada harga 500 per saham. Anda memiliki limit order yang ditempatkan pada harga 450 per saham. Dan secara tiba-tiba CEO perusahaan A mengundurkan diri, dan dalam satu sesi, harga saham merosot menjadi  400 per saham. Ketika harga saham jatuh, pesanan Anda akan dieksekusi. Dan Anda sekarang mempunyai kerugian 50 per saham.

3. All-or-None Orders
Biasanya, ketika Anda membeli saham dalam jumlah besar, broker Anda akan mengeksekusi  pesanan Anda selama beberapa jam, hari, atau bahkan berminggu-minggu, ketika peluang muncul. Ini akan mencegah Anda dari "menggerakkan pasar" - atau secara drastis meningkatkan (menurunkan) harga saham dengan membanjiri pasar dengan satu pesanan besar.

Kadang-kadang, Anda mungkin ingin memesan pada harga tunggal. Solusinya adalah menempatkan dalam satu kali transaksi atau tidak sama sekali. All-or-None Orders pada dasarnya memberi tahu pialang Anda bahwa Anda tidak ingin trading Anda dieksekusi kecuali ia dapat melakukannya dalam satu transaksi.

Ada beberapa pertimbangan tambahan sebelum menempatkan All-or-none orders:

Semua order Anda tidak akan dieksekusi jika tidak tersedia cukup saham dalam satu transaksi untuk menutupnya.
Order ini tidak akan ditempatkan sampai semua order sebelumnya yang tanpa kondisi khusus dieksekusi.
Jenis order ini hanya dapat diterapkan bersamaan dengan limit order; market order tidak memenuhi syarat untuk jenis order ini..

4. Stop Order dan Stop Limit Order
Dalam bahasa umum, stop dan stop limit order dikenal sebagai perintah "stop loss" karena spekulan menggunakannya untuk mengunci keuntungan dari transaksi yang menguntungkan. Sebagian besar investor tidak terlalu memperhatikan jenis order semacam ini, tetapi akan berguna jika Anda memahami cara kerja mereka.

Sebuah stop order secara otomatis berubah menjadi market order ketika harga yang ditentukan tercapai ( disebut sebagai "stop price"). Pada titik ini, berlaku aturan-aturan biasa dari market order; pesanan dijamin akan dieksekusi, namun Anda tidak tahu harganya - mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari harga saat ini yang dilaporkan pada simbol ticker.

Sedangkan stop limit order, secara otomatis akan menjadi limit order (bukan market order) ketika stop price tercapai. Seperti yang dibahas sebelumnya dalam tutorial ini, order Anda bisa tereksekusi atau mungkin tidak dieksekusi tergantung pada pergerakan harga saham.


5. Short Selling
Sell short adalah praktik yang sangat spekulatif yang dapat, secara teoritis, menyebabkan kerugian yang tidak terbatas. Ini juga dapat memungkinkan Anda untung dari sebuah saham jatuh.

Berikut ini cara kerjanya: 

Anda memperkirakan  bahwa Perusahaan ABC dinilai terlalu tinggi. Anda yakin bahwa saham akan turun dari harga saat ini - 1000 per saham.

Bagaimana Anda bisa memanfaatkan situasi ini?

Untuk memanfaatkan situasi ini, Anda memasukkan short selling order untuk 500 saham, meminjam saham ABC senilai 500.000 (500 lembar x  1000) dari broker Anda, dan menjualnya di pasar terbuka. Anda berharap bahwa harga saham  ABC akan jatuh, Anda akan dapat membeli saham dengan harga lebih rendah dan mengembalikannya (500 saham) ke broker Anda, dan mendapatkan keuntungan.
Jika, misalnya, saham ABC turun menjadi 800 per saham, Anda dapat membeli kembali 500 saham ABC seharga 400.000.  Dan mengembalikannya ( 500 saham) ke broker Anda dan Anda mengantongi laba 100.000. 

Ada beberapa aturan tentang short selling yang penting:
- Untuk short sell, Anda harus memiliki hak istimewa  di akun broker Anda.
- Jika ternyata harga saham meningkat, Anda mungkin menghadapi margin call. Untuk itu pastikan Anda memiliki modal yang cukup untuk membeli kembali saham dan mengembalikannya ke broker Anda.


6. Day dan GTC Order dan Extended Hours Orders
Ketika Anda melakukan order, Anda harus menetapkan tanggal kadaluwarsa. Day Order masa berlakunya sampai akhir perdagangan hari tersebut, di mana order secara otomatis akan dibatalkan; semua marker order dikategorikan sebagai day order. Sedangkan Good-till-Cancelled (GTC) order, akan tetap terbuka sampai satu dari tiga poin ini terjadi:

☞ Order benar-benar tereksekusi.
☞ Anda membatalkan order
☞ Melewati 60 hari kalender

Ada risiko dalam menggunakan Good-Till-Canced Order:

Anda mungkin lupa telah menempatkan pesanan; banyak yang bisa berubah dalam 60 hari!
Jika Anda menempatkan order dalam jumlah besar dengan status Good-till-Cancel, Anda akan membayar komisi setiap hari dimana sebagian order Anda tereksekusi. Di  sisi lain, jika order Anda tereksekusi dalam beberapa transaksi dalam satu hari, broker Anda hanya akan menagih Anda dengan satu komisi.

Extended Hours Orders
Extended Hours Orders memungkinkan Anda untuk melakukan trading antara jam 8 malam dan 8 pagi ketika pasar reguler ditutup. Sistem ini memungkinkan investor untuk bereaksi terhadap pengumuman perusahaan dan berita sebelum sesi pasar saham reguler berikutnya.

7. Trailing Stop
Salah satu cara untuk melindungi keuntungan dan membatasi kerugian secara otomatis adalah dengan menempatkan trailing stop order. Dengan stop trailing, Anda menetapkan harga stop baik dalam bentuk poin spread atau persentase dari nilai pasar saat itu.

Misalkan Anda membeli 500  lembar saham A ketika harganya 500 per lembar. Harga saat ini adalah 600. Anda ingin mengunci setidaknya  50  dari laba per saham yang Anda buat tetapi ingin terus memegang saham, berharap mendapat profit lebih dari peningkatan lebih lanjut. Untuk memenuhi tujuan Anda, Anda dapat menempatkan trailing stop order dengan nilai 50  per saham.

Bagaimana cara kerjanya :
Order Anda akan secara otomatis menyesuaikan ke atas seiring harga saham A yang  meningkat. Pada saat order trailing stop Anda ditempatkan, broker Anda tahu untuk menjual A jika harganya jatuh di bawah melebihi 50 ( misal ; harga pasar saat ini 600 - trailing stop loss 50 maka broker akan menjual jika harga jatuh di bawah 550).

Namun sebaliknya jika harga A terus meningkat, misalnya menjadi 620 per saham. Maka, trailing stop Anda secara otomatis akan mengikuti dan stop price akan berubah menjadi 570 ( profit Anda terkunci sebesar 70 per saham).

8.  Bracketed Order

Bracketed order selangkah lebih jauh dari trailing stop order. Sama seperti trailing stop order, Anda menetapkan trailing stop dalam persentase atau spread tetap. Namun sebagai tambahan, Anda dapat menetapkan batas atas yang, ketika tercapai, saham akan dijual.

Kembali ke contoh saham A, mari kita asumsikan Anda menempatkan bracketed order dengan tingkat trailing stop sebesar 50 per saham dan batas atas 700 per saham.  Bracketed Order akan bekerja persis sama dengan trailing stop order, namun jika harga saham telah mencapai 700,  Bracketed Order secara otomatis akan berubah menjadi market order dan harus segera dieksekusi oleh broker Anda.

Akhir kata 
Anda kini telah mengetahui beberapa istilah dasar order di pasar saham dan tentu saja pengetahuan tentang jenis order ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dalam membangun portofolio Anda.

Tags :-

Post a Comment

0 Comments
close
Banner iklan disini